Di jaman modern ini, rasa keingintahuan masyarakat untuk informasi kesehatan tinggi. Bahkan terkadang mereka mencari informasi kesehatan tanpa mempedulikan akurasi informasi tersebut. Salah satu sumber utama bagi masyarakat awam untuk mencari informasi kesehatan adalah melalui Internet. Namun di internet, beredar tidak hanya informasi yang benar, tapi informasi yang menyesatkan (hoax) pun juga bertebaran. Kalau tidak didasari pengetahuan yang cukup, maka hal ini bisa membahayakan masyarakat awam yang membaca atau menontonnya.

Di jaman dulu, cara dokter untuk memberikan edukasi kesehatan melalui penyuluhan secara tatap muka. Namun di jaman kiwari ini, apalagi sejak pandemi covid 19, penyuluhan kesehatan bisa dilakukan melalui video pendek yang disebarkan melalui media sosial.

IDI Kota Mataram, sebagai wadah resmi berkumpulnya dokter-dokter se-Kota Mataram, tentu terus melakukan inovasi dan transformasi mengikuti kemajuan jaman. Untuk menyambut antusiasme masyarakat akan informasi kesehatan melalui internet, sejak pandemi Covid IDI Kota Mataram terus melakukan edukasi kesehatan melalui dunia maya. Antara lain dengan talk show live, video pendek, maupun artikel kesehatan di situs IDI Kota Mataram. Kali ini, IDI Kota Mataram menawarkan kepada para anggotanya untuk membuat video edukasi kesehatan kepada masyarakat dengan durasi maksimal 1 menit.

Berkaitan dengan hal tersebut, sebenarnya ketika dokter melakukan edukasi kesehatan kepada masyarakat, maka dia berhak mendapatkan skp pengabdian masyarakat yang bisa digunakan untuk menambah poin dalam pengurusan surat tanda registrasi (STR) dokter. Yaitu sebesar 2 skp. Apalagi dengan pembuatan video ini, jangkauan masyarakat yang disasar akan menjadi lebih luas, tidak hanya masyarakat di Kota Mataram, namun bisa seluruh Indonesia. Berbeda dengan penyuluhan kesehatan tatap muka, yang hanya bisa menjangkau puluhan atau ratusan orang yang hadir.

Menurut Ketua IDI Kota Mataram, dr. Akhada Maulana, Sp.U, terobosan ini dibuat agar IDI bisa menjadi jembatan antara masyarakat yang butuh informasi kesehatan dengan dokter selaku pemberi informasi kesehatan. Dan sebagai penghargaan kepada dokter sebagai pemberi informasi, sudah sepantasnya diberikan skp pengabdian masyarakat. Apalagi dengan video ini, jangkauan masyarakat yang bisa disasar bisa lebih luas daripada penyuluhan kesehatan tatap muka. Masyarakat juga wajib tahu informasi kesehatan yang benar dan tidak mengandung hoax, bila tahu langsung dari sumbernya, imbuh Akhada.

Dalam terobosan terbaru ini, IDI Kota Mataram akan berusaha memanjakan anggotanya. Karena semua bisa dilakukan dari rumah. Anggota IDI Kota Mataram hanya perlu membuat video edukasi kesehatan dengan durasi maksimal 1 menit, kemudian dikirim ke email IDI Kota Mataram. Setelah diedit oleh tim media, maka video tersebut akan diunggah k situs resmi IDI Kota Mataram. Nah setah itu, pembuat video akan mendapatkan sertifikat pengabdian masyarakat yang dikirim langsung ke email pribadi pembuat video. Nah mudah dan praktis kan, pungkas Akhada. (NG)