Oleh: Letda Laut (K/W) dr. Ardita Fransiska Pratiwi, Pa Ur Kesla BK Lanal Mataram
Setiap hembusan nafas kami adalah pengabdian, kata – kata tersebut yang kami pegang dalam menjalankan tugas dan pengabdian yang tiada henti. Sebagai wanita yang memiliki peran ganda, semangat mengabdi kepada bangsa dan negara terus dilakukan hingga ke pulau-pulau terpencil Indonesia. Kesan Indah dan Menakjubkan adalah pertama yang dirasakan setiap menginjakkan kaki di pulau- pulau yang masih terluar dari Indonesia.
Kali ini, kami Korps Wanita TNI Angkatan Laut turun hingga menelusuri pulau-pulau terdepan di Nusa Tenggara Barat. Misi Ekspedisi Laskar Nusa diambil sebagai arti Penjelajahan Kepulauan Nusantara. Penjelajahan yang bertujuan untuk misi sosial dan kemanusiaan. Ekspedisi Laskar Nusa ini didukung oleh KRI Sampari-628

Rute pelayaran yang ditempuh menuju pulau 3 T dimulai dari Mataram menuju Pulau Moyo, Pulau Bajo Pulo di Kabupaten Bima, Desa Pusu, Pulau Medang, dan terakhir Pulau Maringkik di Kabupaten Lombok Timur.

Penelusuran ke pulau 3T dimaksudkan untuk menyisir daerah daerah terpencil yang jauh akan ketersediaan pelayanan medis dan rendahnya tingkat pendidikan. Pelaksanaan bakti sosial pengobatan gratis, penyuluhan kesehatan mengenai protokol kesehatan yang harus dipatuhi menghadapi Pandemi Covid 19, dan berbagai informasi pendidikan dilaksanakan melalui kegiatan belajar – mengajar lebih intens dan variatif.
Titik pertama Baksos Kesehatan yaitu di Pulau Moyo. Pulau yang mempunyai daya tarik wisata dengan Queen Waterfall yang disebut juga sebagai Air Terjun Mata Jitu tersebut berada jauh 2,5 km di sebelah utara Pulau Sumbawa. Pulau tersebut memiliki luas 350 km2, ketinggian maksimum 671 meter, dan garis pantai 88 km. Pulau yang pernah dikunjungi oleh Lady D atau Putri Diana ini memiliki beberapa masalah kesehata. Bakti social pengobatan gratis yang dilaksanakan di Kantor Kepala Desa Sebotok Kec. Labuhan Badas tersebut, didapatkan rata rata pasien dengan diagnosis Hipertensi Grade II, Artritis, dan low back pain. Kondisi demografi pulau tersebut juga mendukung sebagian besar masyarakat didaerah tersebut menderitapenyakit- penyakit diatas, termasuk diantaranya paparan sinat matahari langsung yg terus-menerus menyebabkan terjadinya penebalan selaput kornea. Pelayaran berlanjut, hingga akhirnya hari ketiga Tim berlabuh di Pelabuhan Sape dan melanjutkan perlajanan ke Desa Bajo Pulo, Dikatakan Bajo Pulo dikarenakan mayoritas penduduk desa ini berasal dari suku Bajau. Suku Bajau (Bajo) telah lama dikenal sebagai orang- orang laut yang andal. Mereka hidup di atas dan di bawah hamparan perairan. Mengapung dan menyelam di sana.
Di desa tersebut, Kami melaksanaan Pengenalan TNI AL khusunya bagi semua nelayan yang dibantu oleh personil KRI Sampari. Menerangkan bahwa kita TNI Angkatan Laut sangat erat ikatannya dengan masyarakat maritime yang dalam hal ini adalah suku bajau (nelayan). Selain itu, kami melaksanakan pengobatan gratis dengan sasaran hamper keseluruhan penduduk yakni 150 orang. Dari hasil pengobatan tersebut didapatkan dua penyakit terbanyak yakni Artritis Gout (Radang sendi lutut) dikarenakan faktor demografi yang perbukitan, hiperrtensi oleh karena keturunan dan faktor diet makanan (makanan yang diawetkan melalui cara penggaraman).


Hari keempat pelayaran, karena tingginya gelombang air laut, Ekspedisi lascar nusa ke Pulau Pusu, Kec. Langgudu tidak dilaksanakan. Ekspedisi dilanjutkan keesokan harinya menuju Pulau Medang yang di dukung oleh angggota Posal Labuh Padi Pangkalan TNI AL Mataram. Medang adalah sebuah pulau kecil berada di Laut Flores, 27 km sebelah utara Pulau Sumbawa, atau 8 km sebelah barat Pulau Moyo. Pulau yang memiliki panjang 9 km ini secara administratif termasuk wilayah Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Pulau kecil yang terkenal akan usaha perikanan tangkap dan budidaya rumput laut, kerapu dan tersebut juga menjadi tujuan ekspedisi kami.


Di Pulau Medang tersebut, Tim Kesehatan melaksanakan penyuluhan tanggap siaga Covid-19 Corona Virus beserta pencegahannya. Begitupun yang dilaksanakan di Pulau Maringkik, tim melaksanakan Penyuluhan Pencegahan Covid-19 dan Pengobatan Gratis, dimana jumlah keseluruhan total pasien sebanyak 154 orang dengan penyakit terbanyak hipertensi dan konjungtivitis (radang mata) dikarenakan sebagian besar mata pencaharian masyarakat nelayan, sehingga sering terpapar sinar matahari dan air laut.


Peningkatan derajat kesehatan, pengembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan, serta peningkatan status pendidikan adalah tujuan utama dalam ekspedisi laskar nusa tersebut. Fokus terutama untuk pulau-pulau terpencil, terdalam, dan terluar dengan berbagai ekosistem laut yang dimiliki sehingga dapat dimanfaatkan keberadaannya. Potensi wisata yang dapat mendukung daya tarik wisatawan sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat, serta kehidupan sosial budaya yang berkarakter menjadikan pulau-pulau 3T sayang untuk dilewatkan begitu saja.
Walaupun tingginya ombak dan jarak tempuh yang sangat panjang hingga menggunakan kapal-kapal kecil nelayan, tidak merendahkan niat dan semangat kowal untuk hadir di pulau-pulau 3 T. kita semua tahu bahwa waktu berjalan terus, dan perjalanan pengabdian Kowal akan terus berlanjut. Peran dan kodrat perempuan sebagai ibu, istri, dan anak serta Prajurit Bangsa akan terus ada. Pengabdian kepada Negara dan bangsa tidak akan pudar dalam rangka mewujudkan TNI Angkatan Laut kelas dunia.
Recent Comments