Kamis (16/09), Ketua IDI Kota Mataram, dr. Akhada Maulana, Sp.U menerima pengurus Perdaweri (Perhimpunan Dokter Anti Penuaan, Wellness, Estetik & Regeneratif Indonesia) NTB yang di ketuai oleh dr. Endah Sintalaras, di kantor sekretariat IDI Mataram. Dalam pertemuan itu, dr. Akhada Maulana, Sp.U yang di dampingi oleh dr. Arfi Syamsun, Sp.FM, M.Si.Med, selaku koordinator BHP2A (Badan Hukum Pembinaan dan Pembelaan Anggota) IDI Kota Mataram. Pertemuan ini bertujuan sebagai perkenalan pengurus Perdaweri NTB kepada ketua IDI Kota Mataram yang baru, sekaligus membicarakan berbagai hal , diantaranya terkait dengan perkembangan ilmu kedokteran di bidang anti penuaan , wellness, estetik dan regeneratif terutama di NTB.

Pada kesempatan tersebut, dr. Endah Sintalaras selaku ketua Perdaweri didampingi oleh dr. Ernita, M.Biomed (AAM) , salah satu pengurus Perdaweri menjelaskan bahwa setiap dokter umum praktisi estetik yang tergabung dalam Perdaweri sudah melalui pelatihan dan workshop sehingga insha Allah kompeten dalam memberikan pelayanan kepada pasien dalam bidang tersebut. Dalam hal ini asosiasi mengawasi dan memberikan supervisi kepada para dokter tersebut, dengan mengutamakan keselamatan pasien.

Dalam agenda silaturahmi yang bertempat di sekretariat IDI Kota Mataram, dr. Akhada Maulana, Sp.U memberikan pesan bahwa para dokter yang praktek di bidang – bidang keseminatan dalam perdaweri haruslah menjalankan prakteknya sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Beliau juga mengharapkan kepada Perdaweri untuk terus melakukan update pelatihan guna meningkatkan kompetensi para anggotanya, mengingat ilmu tersebut di atas merupakan ilmu – ilmu yang terus berkembang.

Sedangkan dr. Arfi Syamsun, Sp.FM, M.Si.Med menekankan pentingnya praktek di dengan SIP , “Jangan sampai praktek di klinik tanpa menggunakan SIP, karena akan melanggar hukum” tegasnya, serta pentingnya mengikuti pelatihan – pelatihan untuk kompetensi tambahan di bidang keseminatan yang ditekuni. Selain itu , beliau juga menekankan hal yang terpenting yaitu kesejawatan karena Perdaweri merupakan perkumpulan seminat, sehingga diharapkan tetap menjalin komunikasi dan kerjasama dengan asosiasi – asosiasi dokter lain yang juga melakukan layanan praktek di dalam pelayanan yang sama. (Vid)